Senin, 30 Juli 2018

Loves - SasuHina ♥


"Sasuke-kun."
Mata berlian Hinata berkaca-kaca saat memandang Uchiha Sasuke, pemuda yang dua bulan lalu resmi menjadi kekasihnya, yang kini tengah sibuk dengan klub renang di sekolah mereka, hingga lagi-lagi mengabaikan kencan dengannya.
"Aku menyukai Sasuke-kun."
Dengan gemetar Hinata menyampaikan perasaan yang selama dua tahun ia pendam. Hari itu, bertepatan dengan kenaikan tingkat akhir sekolah mereka.
Wajah Hinata menunduk, tidak berani memandang manik onyx milik Sasuke yang intens menatapnya, tidak banyak ekspresi yang ditunjukkan pemuda itu padanya, tidak terkejut apalagi tersenyum.
"Hm."
"A-aku pergi dulu, gommenasai."
Beberapa detik terlewat, Sasuke tidak juga menjawab pernyataan cinta Hinata, membuat gadis itu salah tingkah, dan memutuskan untuk pergi dari sana.
"Eh?"
Langkah Hinata tertahan saat tangan Sasuke meraih lengannya.
"Aku tidak bisa janji apapun padamu, tapi kalau kau mau menunggu silahkan."
Setelah mengatakan hal itu, Sasuke berbalik pergi meninggalkan Hinata, membuat gadis bermanik mutiara itu tertegun, sedikit bingung dengan jawaban yang Sasuke berikan.
Beberapa hari setelah menyatakan perasaannya, Hinata seperti menghindar dari Sasuke, kecewa, sakit hati, terlebih perasaan tidak mengerti kerap menghantuinya, setiap hari ia memikirkan maksud dari kata 'menunggu' yang diucapkan Sasuke padanya.
Namun hal berbeda justru ditunjukkan oleh Sasuke, pemuda itu kerap menunggu Hinata di depan kelas, mengikuti Hinata yang pergi ke kantin dengan Tenten, sahabatnya. meski tidak ikut makan satu meja namun siswa andalan klub renang itu duduk persis di sebelah meja yang ditempati  Hinata, hal ini selalu membuat Tenten menggoda Hinata.
"Hinata-chan, kau dan Sasuke-kun..ehem?"
Hinata menunduk malu, bingung jawaban apa yang harus diberikannya pada Tenten, hingga Sasuke akhirnya menghampiri dan meminta waktu berdua dengan Hinata, pun Tenten dengan senyuman jahil meninggalkan keduanya.
"Kau ini bagaimana sih?"
Amethyst Hinata membulat saat melihat wajah Sasuke yang terlihat kesal, ekspresi yang baru pertama kali Hinata lihat selama dia mengenal Uchiha Sasuke.
"Ehh, ano ta-tapi ku pikir Sasuke-kun."
"Hm?"
Kedua telunjuk Hinata saling bertautan, bingung bagaimana harus menghadapi pemuda yang menjadi cinta pertamanya itu.
"Bukannya kau bilang menyukaiku?"
"Ha-Ha'i."
"Lalu?"
Kejadian dikantin saat itu masih membekas diingatan Hinata, dari situ juga Hinata tau bahwa Sasuke menerimanya, dan dengan malu-malu Hinata mengajak Sasuke untuk pergi pada saat akhir pekan.
Kencan pertama mereka.
...
"Hinata, kau disini?"
Lamunan Hinata buyar, sedikit tersentak kaget saat mendengar suara baritone milik Naruto , teman satu klub sekaligus sahabat dari Sasuke.
"Kenapa tidak masuk? kau menunggu si teme ya?"
Kolam renang sekolah mereka memang terletak di dalam gedung olahraga, ruangannya sangat luas serta lengkap, bahkan terdapat peralatan untuk loncat indah disana.
Hinata berdiri di dekat salah satu jendela besar yang membatasi area kolam renang dan lorong sekolah, dari situ Hinata dapat dengan jelas melihat Sasuke yang sedang berlatih, begitu serius, wajahnya yang tampan terlihat semakin tampan saat basah.
"Ti-tidak Naruto-kun, aku sudah mau pergi."
Naruto menelisik penampilan Hinata yang terbilang sangat manis hari itu, rambut indigonya dikuncir kuda keatas, menyisakan anak rambut yang tidak dengan sempurna menutupi leher jenjangnya, tubuh mungilnya dibalut dress diatas lutut bewarna biru laut yang dipadukan dengan cardigan putih.
"Kau mau pergi kemana?"
"Eh..ti-tidak."
Hinata menjawab pertanyaan Naruto kikuk, pemuda itu tersenyum, membuat Hinata menundukkan kepala gugup.
"Aku terkejut saat Sasuke bercerita tentang mu?"
Wajah cantik Hinata terangkat, kedua manik berbeda warna bertemu, dengan jelas Naruto bsia melihat semburat merah tipis diwajah Hinata.
"S-Sasuke-kun?"
Naruto mengangguk.
"Baru kali ini dia tertarik dengan seorang gadis,"
'Benarkah?'
"Kau tau, dia begitu menyukai hobby-nya, berenang. Dia bisa jadi gila bila melewatkan itu sehari saja."
Naruto tertawa, mungkin terdengar berlebihan tapi selama dua tahun Hinata menjadi stalker seorang Uchiha Sasuke, hal itu bukan sesuatu yang baru baginya.
"Aku tahu Naruto-kun."
"Eh?"
"Aku permisi dulu."
Hinata berjalan menjauh tanpa memperdulikan Naruto yang beberapa kali memanggil namanya, matanya terasa panas, tapi Hinata sudah bertekad tidak akan menangis lagi, ini sudah kencan kesekian yang Sasuke batalkan sejak menjalin hubungan dua bulan lalu.
Apa Sasuke menerimanya hanya karena kasihan, terlebih saat Hinata melihat kedekatan Sasuke dengan Haruno Sakura yang merupakan Manager di klub renang itu. kedua tangan Hinata memegang dadanya, rasanya sesak saat tadi melihat Sakura memberikan handuk bersih pada Sasuke.
...
"Hinata aku minta maaf kemarin~"
"Cukup Sasuke-kun, cukup!!"
"Hinata?"
"Sudah cukup, jangan menjelaskan apa-apa lagi."
Ya, semua sudah cukup bagi Hinata, dua bulan tersiksa oleh cintanya sendiri, lebih menyakitkan daripada saat dia masih memendam cintanya pada Sasuke dulu, lebih menyakitkan bila harus mencintai pemuda itu seorang diri seperti ini.
"Tidak ada yang perlu di jelaskan aku mengerti, aku cukup mengerti posisiku."
Aku yang mencintaimu, aku yang meminta mu menerima ku, aku yang berharap lebih padamu.
"Tidak ada yang lebih penting bagi Sasuke-kun selain berenang kan? selain kegiatan mu di klub?"
Selain Sakura-san?
Hinata merutuki dirinya yang menangis, padahal gadis itu sudah membulatkan tekad untuk tidak menangis saat berhadapan dengan Sasuke, namun apa daya, Hinata hanya seorang gadis lembut yang perasaannya mudah rapuh.
"Aku mengerti dan terima kasih, terima kasih untuk pernah setidaknya mengijinkan ku berada didekat mu, selama dua bulan ini."
Tanpa gagap Hinata berhasil menumpahkan perasaannya, sakit hatinya.
"Aku tetap mencintai Sasuke-kun, sangat mencintai mu, karena kaulah cinta pertama ku."
Ada senyum kecut di bibir tipisnya.
"Meskipun Sasuke-kun tidak pernah mengatakan mencintaiku juga, tapi selama ini aku menguatkan hati untuk yakin bahwa tanpa mengatakannya pun Sasuke-kun punya perasaan yang sama padaku,"
Karena kau menerimaku, mengijinkan aku ada disisi mu, meski sesingkat ini~
"Tapi sekarang aku mengerti, aku akan pergi."
Hinata menyentuh bibir Sasuke dengan jemarinya saat pemuda itu terlihat ingin menyampaikan sesuatu, detik itu Hinata tidak butuh Sasuke untuk menanggapinya, biarkan ia menumpahkan semua beban tanpa perlu Sasuke mencoba menjelaskan apapun lagi padanya.
"Terima kasih."
Sedikit berjinjit Hinata mencium pipi kiri Sasuke.
"Sayonara."
Sasuke terdiam, tidak berniat menghentikan Hinata yang perlahan mulai menjauh darinya, meninggalkannya sendirian di taman belakang sekolah. saat tubuh mungil Hinata sudah tak terlihat, Sasuke memegang dada kirinya yang tiba-tiba berdenyut.
"Sakit."
...
"Baka!"
Naruto melempar handuk basahnya kearah Sasuke, pemuda berwajah datar itu tetap dengan wajah datarnya, membuat Naruto semakin ingin meninju wajah tampan sahabatnya, untungnya dia seorang perenang bukan petinju.
"Kau ini Sasuke-kun, mengertilah sedikit perasaan seorang gadis."
Kali ini suara cempreng Sakura, manajer sekaligus juga sahabatnya yang ikut menceramahinya. Sasuke memang menceritakan permasalahan Hinata pada kedua orang yang paling dekat dengannya itu, pun Naruto dan Sakura sudah mengetahui bahwa Sasuke menyukai Hinata sejak lama, namun mereka berdua tahu, Sasuke tidak seperti Naruto, Sasuke adalah pemuda yang sulit menyampaikan maksud dan terlebih wajah datarnya yang membuat siapapun enggan mendekat.
"Padahal kalian ternyata sudah saling menyukai sejak lama, sayang sekali."
Sakura menggelengkan kepala, gadis itu sama seperti Naruto, ekstra sabar menghadapi Sasuke yang sampai saat ini masih menampilkan ekspresi datar, seperti tidak perduli dengan ocehan mereka.
"Hinata gadis yang manis, dan kudengar Sabaku Gaara sedang mengincarnya loh."
Sakura duduk disamping Naruto, sengaja memberitahu dengan suara yang dibuat sekeras mungkin agar Sasuke yang hendak berjalan keruang ganti mendengarnya.
Sukses, pemuda itu terdiam, langkahnya terhenti, Sakura dan Naruto saling berpandangan dan menyeringai jahil.
"Oh, Sabaku yang ketua osis itu ya?"
"Iya, kurasa dia cocok dengan Hinata."
Rahang Sasuke mengeras, pemuda tampan itu berbalik kembali menghampiri Naruto dan Sakura.
"Lalu apa yang harus kulakukan?"
Sakura tersenyum penuh kemenangan.
"Katakan kau mencintainya, dan mintalah dia kembali padamu."
Sasuke terdiam,
'Apa tidak ada cara lain?
"Tidak ada cara lain."
Seperti tau, Naruto buru-buru menambahkan perkataan Sakura.
"Hm."
"Kami akan membantu mu."
Sakura mengedipkan sebelah matanya, Sasuke memilih diam dan menyerahkan semua kepada dua orang sahabatnya.
...
"Hinata-chan, aku Haruno Sakura."
Sulung Hyuuga itu sedikit terkejut mendapati Sakura berdiri didepan mejanya, bel pulang memang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu namun Hinata masih enggan beranjak dari tempat duduknya.
"Y-ya?"
Sakura tersenyum, gadis itu menyadari kebingungan Hinata.
"Bisa ikut aku ke kolam renang sekolah?"
"U-untuk a-apa?"
"Ikut saja ya, aku tidak akan berbuat macam-macam."
Sakura menarik tangan Hinata, membuat tenaga Hinata yang sudah terkuras habis karena pelajaran olahraga tadi tidak mampu menandingi tarikan tangan Sakura.
Mereka tiba dikolam renang, hari itu tidak ada kegiatan klub sehingga suasana terasa sepi tidak berpenghuni, hanya ada keduanya disana.
"Kau bisa berenang Hinata-chan?"
"Eh?"
Tentu Hinata bisa berenang, gadis bertubuh mungil itu bahkan memiliki kolam renang pribadi di rumahnya, pun kakak sepupu Hinata, Hyuuga Neji adalah seorang atlet renang nasional yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
"Ku dengar Hyuuga Neji itu kakak sepupu mu?"
Hinata hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Sakura yang kini sudah membawa dirinya ke ruang ganti, dengan senyum diwajah cantiknya Sakura menunjukkan baju renang berwarna ungu kepada Hinata.
"Kurasa ini cukup untuk mu."
Ragu, Hinata menerima baju renang model jumpsuit itu dengan tatapan tanya.
"Kita berenang ya, ganti baju mu cepat."
Meski kebingungan Hinata tetap menuruti permintaan Sakura, sebenarnya Hinata sedikit risih saat menggunakan baju yang ia yakini milik gadis berusrai pink sebahu itu, bagian dada dan paha mulusnya terekspose sempurna, dalam hati gadis itu berdoa agar tidak ada siapapun yang melihatnya selain Sakura.
"Hwaaa Hinata-chan, kawaiii."
Sakura berteriak histeris saat melihat Hinata keluar dari ruang ganti, gadis itu tidak menyangka Hinata yang pemalu dan selalu menggunakan baju seragam longgar hingga terkesan sederhana itu memiliki tubuh yang luar biasa sexy.
Wajah Hinata memerah sempurna, dengan malu gadis itu berjalan kearah Sakura yang sudah terlebih dulu masuk ke dalam kolam.
"Sebenarnya ada seseorang yang ingin bertemu dengan Hinata-chan."
"E-eh?"
"Tunggu sebentar lagi, kau pasti akan terkejut."
Sakura keluar dari kolam, berlari kearah ruang ganti pria, sedangkan Hinata, meski penasaran namun gadis itu mencoba untuk tidak perduli, berhubung dia sedang ada dikolam renang sekolah, tidak ada salahnya mencoba kolam itu, toh selama dua tahun dia bersekolah disana, belum pernah sekalipun mencoba kolam itu.
Dengan gerakan lincah Hinata akhirnya sampai dibatas kolam satunya, wajahnya menyembul keluar dari air, senyum lebar makin mempercantik wajahnya yang basah.
"S-Sasuke-kun?"
Senyum lebar Hinata seketika sirna saat melihat pemuda yang mengganggu tidurnya selama tiga hari kemarin ada didepannya. Sasuke berjongkok dipinggir kolam, onyxnya menatap intens amethyst Hinata.
Wajah Hinata yang basah terlihat sangat mempesona, membuat wajah tampan Sasuke merona tipis karenanya, terlebih saat melihat belahan dada gadis itu, baju renang Sakura yang terlalu kecil untuk ukuran tubuh berisi Hinata, tak mampu menutupi bagian atas dadanya dengan sempurna.
Beberapa saat Sasuke menahan nafas, sampai Hinata yang refleks menenggelamkan kembali wajahnya kedalam air, tidak diperdulikannya lagi jika nanti dia kehabisan nafas karena terlalu lama menyelam, saat itu Hinata hanya ingin menghilang.
"Bodoh."
Sasuke menarik tubuh Hinata, pemuda itu sudah berada didalam kolam. keduanya berhadapan, posisi mereka sangat dekat karena kedua tangan Sasuke yang memeluk pinggang ramping Hinata.
"S-Sasuke-kun."
Hinata mencoba mendorong dada Sasuke agar pelukan pemuda itu terlepas, namun sia-sia Sasuke malah makin mengeratkan pelukannya.
"Gomenasai."
"Eh?"
"Aku mencintai mu, Hinata."
Datar, namun mampu menghangatkan seluruh tubuh Hinata yang saat itu mulai kedinginan. manik serupa mutiaranya memanas, sedetik kemudian Hinata memutuskan untuk menangis, wajah datar Sasuke terlihat bingung, dengan kaku pemuda tampan itu membawa wajah Hinata kedalam dada telanjangnya.
"Memang salahku mengabaikan mu selama ini karena sibuk berlatih untuk pertandingan tingkat nasional antar sekolah."
Hinata terkesiap saat mendengar penjelasan Sasuke, kedua tangannya mendorong dada Sasuke, mengangkat wajah dan menyiratkan pandangan tanya.
"Kenapa tidak memberitahu ku?"
Sasuke menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, bibirnya sedikit melengkung, mungkin niat untuk tersenyum, namun Hinata tahu itu bukan hal mudah untuknya.
"Kalau kau bilang aku tidak akan salah paham."
Gadis Hyuuga itu berbalik membelakangi Sasuke, kedua tangan Sasuke pun berganti posisi menjadi diperut Hinata. mengeratkan pelukannya, mengecup kepala Hinata beberapa kali sebelum kemudian berkata.
"Aku sudah bilang, kalau kau ingin menunggu, silahkan."
Kedua tangan Hinata pun menangkup tangan Sasuke yang berada di perutnya.
"Mungkin kata-kata ku waktu itu belum selesai sehingga membuat mu salah paham."
"Kalau begitu, lanjutkan sekarang."
"Aku lupa, tapi yang pasti jangan ada Sabaku Gaara diantara kita."
"Eh?"
Darimana Sasuke tahu kalau Sabaku Gaara pernah menyatakan cinta padanya?
Tentu saja, pemuda itu sudah membayar mahal Naruto dan Sakura untuk menjauhkan Sabaku Gaara dari Hinata tiga hari kemarin saat mereka putus sementara.
...
Pertandingan renang antar senior high school berakhir dengan kemenangan Sasuke yang lagi-lagi mengharumkan nama sekolahnya. Panitia dan juri mempersilahkan pemuda tampan itu untuk memberikan kata sambutan, dengan ekspresi datar, Sasuke naik ke podium yang berada di tengah para supporter yang menyaksikkan pertandingannya.
Manik onyxnya menyapa wajah manis seorang gadis yang telah mencuri perhatiannya, dengan penuh percaya diri Sasuke mulai menyampaikan kata sambutan.
"Terima kasih."
Pemuda itu terlihat menghela nafas, tanpa melepaskan pandang sedetik pun dari wajah Hinata yang tengah merona.
"Dan aku, mencintaimu Hyuuga Hinata."
Setelahnya Sasuke turun dari podium, disambut riuh tepuk tangan para siswa-siswa serta wali murid dan guru-guru yang ikut menyaksikan pertandingan itu, mereka tertawa, bersorak sorai, menyemangati Sasuke yang telah berani menyampaikan perasaannya di depan banyak orang.
Sasuke berjalan kearah Hinata, Hinata menyambutnya, mereka berpelukan, Hinata tertawa saat Sasuke sedikit mengangkat tubuhnya, memutarnya dan menurunkannya kembali.
Pelukan mereka terlepas, namun tidak dengan kontak mata, dan senyum manis di wajah Hinata.
"Aku juga mencintaimu Uchiha Sasuke."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Loves - SasuHina ♥

"Sasuke- kun ." Mata berlian Hinata berkaca-kaca saat memandang Uchiha Sasuke, pemuda yang dua bulan lalu resmi menjadi kek...